Bismillah...
Hari ini seperti biasa, bangun pagi menjalankan aktivitas ibadah, saat bangun pagi usahakan tata hati, pasrah menerima takdir indah dari Nya.
Setelah sholat subuh, anak ke 1 bangun langsung ke kamar mandi, anak ke 2 sudah bangun lebih awal dan memegang gadget, anak ke 3 bangun dengan cahaya mata bahagia karena ada makanan, cemilan.
Selesai sholat tak lupa aku putar Al Ma'tsurat lanjut Al Waqiah, disetiap aktifitas usahakan mulut berkomat kamit terus membaca ayat, berdzikir karena Dia lah yang bisa menguatkan hati ini.
Aku jeda dzikir ketika memandikan anak pertama, dia tidak hanya ngompol tapi juga pup di celana, alhamdulillah rezeki hari ini bisa memandikan anak dan mencium aroma luar biasa.
Selesai mandikan anak pertama, lanjut cuci piring, beberes dan siapin makanan. Sudah siap semua, gantian anak ke 2 mandi. Anak 3 pegang HP.
Jangan dibayangin fisik ini bagaimana, alhamdulillah masih bisa tersenyum itu sudah nikmat luar biasa. Mereka sudah sarapan dengan roti bakar dan susu coklat, tas sudah sy siapkan, bekas ompol sudah sy bersihkan smpai harum.
Dua anak siap berangkat sekolah di jam 06.00, anak ke 3 masih pegang HP, saya pikir masih ada 1 jam utk menyelesaikan cucian seperti jadwal yg sudah dibuat, jam 7 anak akan berangkat sekolah. Sy cek hp sebentar, alhamdulillah Allah kasih rezeki 100rb dari penjualan buku.
Qadharullah, suami datang, melihat anak ke 3 pegang hp dan sy masih mencuci, manual ya cucinya pakai tangan satu bak penuh. Alhamdulillah
Langsung hp dibuang, sy kaget luar biasa, anak langsung dibawa keatas motor semua, dan bliau bilang tak ajak, dari pada main hp.
Sy jawab, ok kalau begitu sy ikut, bagaimana bawa anak 3 ke sekolah apalagi jarak cukup jauh tanpa bawa gendong.
Sy minta ditunggu, saat ganti baju, keluar ruangan sy melihat mereka sudah berangkat tanpa berpamitan. Hancur hati ini, terduduk saya bersama dengan helm yg masih ditangan.
Ya Allah, apa pesan cinta Mu?
Sambil menulis ini saya masih berlinang air mata. Apakah suami akan ridho dengan saya? Ketakutan sy mempertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak sungguh luar biasa.
Dalam kelas kemarin guru saya berkata, minta maaf lah pada pasangan, siapa tahu ia menderita tapi tidak mau berkata. Itu yg sering saya pikirkan, sehingga sy ketika melihat bliau selalu berdoa, jaga suamiku ya Rabb.
Sakit hati ini, tapi aku tanyakan apakah ia juga sering merasakan sakit ini akan sikapku?
Ya Rabb, kejadian pagi ini adalah kehendakMu. Aku titipkan anak2 dan suamiku dalam perjalanan nya, temani mereka ya Rabb, jaga hati dan fisik mereka karena aku tak punya kemampuan menjaga mereka 24 jam, Engkaulah sebaik baik penjaga.
Sudah cukup sakit hatinya, belajar dari anak2 ketika marah hanya sebentar lalu membaik. Siapa tahu rasa sakit ini adalah jawaban dari do'a memohon ampunan atas dosa. Dengan sakit ini Allah ingin gugurkan dosa yang ada.
Maafkanlah, karena bisa jadi rasa sakit yang saya timbulkan lebih banyak daripada yang saya rasakan. Astaghfirullahaladziim
Backup hamba ya Rabb dalam menjalankan peran menjadi istri dan ibu. Aamiin
Bojonegro, 7 februari 2022, 06.54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar